Lembaga LPPD Kecam Proyek Revitalisasi SDN 01 Purwa Jaya Gunakan Besi Bekas ?
TULANG BAWANG – Lembaga Peduli Pembangunan Daerah (LPPD) Kabupaten Tulangbawang mengecam atas dugaan penggunaan besi bekas dalam progres proyek Revitalisasi SDN 01 Purwa Jaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulangbawang, dengan anggaran hampir satu Milyar.
Ketua LPPD Tulangbawang, Aliyanto, menegaskan bahwa perilaku menyimpang pihak sekolah atau kepala sekolah setempat dinilai sudah punya niatan buruk dan menyimpang dalam melaksanakan amanah revitalisasi bangunan sekolah.
“Saya ketua LPPD Tulangbawang mengecam keras atas tindakan kepala sekolah yang menggunakan besi bekas. Anggaran dari pemerintah itu besar hampir satu milyar, tapi menggunakan besi bekas,”terangnya.
Untuk itu, Aliyanto meminta kepada pihak sekolah agar segera menarik bahan material bekas itu. Jangan sampai perbuatan itu menimbulkan dampak buruk dan bisa masuk pada ranah tindakan perilaku korupsi,”tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 01 Purwa Jaya, DT, diduga melakukan penyimpangan pelaksanaan proyek revitalisasi gedung sekolah setempat senilai hampir satu milyar. Anggaran yang sangat besar tetapi tidak dilaksanakan dengan baik sesuai aturan dan regulasi.
Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya bahan material bekas yang dipakai dalam proyek besar itu. Besi yang digunakan adalah besi bekas. Inilah salah satu temuan yang mengejutkan. Anggaran besar tapi material yang digunakan adalah bahan bekas.
Penyimpangan berikutnya adalah, kepala sekolah tidak melibatkan atau memberdayakan unsur panitia pelaksanaan proyek revitalisasi tersebut. Kepala sekolah bertindak sendiri, kebijakannya diputuskan sendiri tidak melibatkan unsur panitia. Sehingga hal ini menjadi potensi terjadinya perilaku korupsi.
Berdasarkan pantauan sejumlah wartawan, terlihat sejumlah pekerja sedang sibuk menjalankan tugas dan perannya masing – masing. Ada seorang pekerja yang sedang meluruskan atau merapihkan besi bekas yang sudah berkarat untuk dipakai pembesian jenis cincin.
Sederet dugaan potensi perilaku korupsi itu mendapat respon negatif dari berbagai pihak. Masyarakat juga ikut menyoroti perilaku yang tidak baik dalam proses pelaksanaan proyek revitalisasi gedung sekolah setempat. Masyarakat berharap pihak kepala sekolah melaksanakan amanah dengan sebaik – baiknya, jangan ada niatan untuk mencari keuntungannya yang sebesar -besarnya. (*)
